Rabu, 25 Maret 2015

Ngompol Di Usia 4 Tahun



Haruskah Bunda khawatir atau cemas jika anak laki-laki Bunda yang berusia 4 tahun masih ngompol di tempat tidur?

TIDAK, jangan khawatir Bunda karena mengompol di tempat tidur pada usia empat sampai lima tahun adalah hal yang masih wajar.
Latihan buang air di toilet (toilet trening) mungkin belum tertanam pada alam bawah sadar si 4 tahun, sehingga dia tidak bangun saat ingin kencing.


Mengompol juga bisa karena faktor keturunan, sekitar 75 persen anak yang mengompol memiliki salahsatu orangtua yang juga mengompol saat masih kecil.
Ada juga serangkaian penelitian yang dilakukan untuk mengidentifikasi anak yang yang mengompol dan menemukan bahwa kekurangan zat serupa hormon yang mengatur ginjal untuk memadatkan air seni supaya produksinya berkurang pada malam hari sehingga dapat di tampung oleh kandung kemih anak.
Istilah medis untuk mengompol di malam hari ialah nocturnal enuresis. Apabila mengompol setelah terjadi pengumgendalian kandung kemih matap, kemungkinan ada masalah.
Untuk sementara pastikan anak Bunda minum banyak pada siang hari agar dia belajar mengenal dan bertindak begitu kandungkemih terasa penuh.selain itu bisa juga anda latih anak untuk  menggunakan pispot sebelum Bunda beranjak idur dan melatih retention control anak.
Maksudnya ialah, minta si kecil untuk menahan agak lama setiap kali anak anda ingin kencing pada siang hari, latihan ini mampu meningkatkan kapasitas kandung kemih.

 
Yang Paling PENTING!! Bersikaplah tenang dan hindari bicara yang seolah-olah menghakimi anak atau menunjukan marah. Setelah usia tiga atau empat tahun biasanya anak sudah merasa mau untuk mengompol.

Buang air besar di celana pada anak umur 4 tahun
Apa yang bisa saya lakukan jika anak saya yang berusia 4 tahun masih sering buang air besar di celana?
Hal ini mungkin terjadi pada beberapa anak entah itu laku-laki atau perempuan, istilah medis untuk kejadian seperti ini adalah encopresis.
Sebagian besar anak yang mengalami kondisi ini, disebabkan oleh kejadian traumatis sewaktu dia sedang buang air besar atau sewatktu melakukan latihan pispot, seperti rasa sakit saat buang air besar atau rasa takut untuk menyiram toilet.
Faktor lainnya bisa juga di pengaruhi oleh diet yang di lakukan oleh Bunda untuk si kecil, misalnya diet tinggi lemak atau gula, kurang olahraga dan sterss berulang.
Gangguan pola perhatian dari orangtua juga bisa memicu terjadinya hal tersebut.
Berikan si kecil makakan yang tinggi serat, yaitu makanan yang mengandung sayuran dan buah-buahan. Namun  Jika anak mengalami konstipasi atau susah buang air besar yang berlebihan maka boleh saja Bunda konsutasikan dengan tenaga medis, hal ini di lakukan bila Bunda ingin mengetahui penyebab dari konstipasi yang di alami oleh anak Bunda.

0 komentar:

Posting Komentar